Rabu, 20 Januari 2016

Artikel : Hubungan TIK dengan Mata Pelajaran Matematika



 Hubungan Teknologi Informasi
dengan Pembelajaran Matematika


ARTIKEL


disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Informasi
yang diampu oleh Dr. H. Hudiana, MS.










Hubungan Teknologi Informasi dengan Pembelajaran Matematika


Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep e-learning. Peserta didik dalam belajar matematika tidak hanya bergantung pada sejumlah hal yang diajarkan, tetapi juga bergantung pada cara mendapatkan pengetahuan itu sendiri, atau cara peserta didik itu belajar.  Proses pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga komponen utama pembelajaran, yaitu peserta didik, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Ketiga prasyarat tersebut pada akhirnya bermuara pada proses pembelajaran.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah matematika. Matematika termasuk mata pelajaran wajib yang diajarkan pada setiap tingkatan sekolah/jenjang pendidikan formal. Matematika adalah ratunya ilmu, tak ada satupun mata pelajaran yang tidak mengunakan matematika, beberapa mata pelajaran bahkan sangat tergantung kepadanya.
Ruseffendi (1997: 226-227) mengatakan bahwa setiap konsep abstrak dalam matematika yang harus dipahami anak, perlu diberikan penguatan supaya mengendap, melekat dan tahan lama tertanam ... tidak hanya hafalan atau mengingat-ngingat fakta saja, yang tentunya akan mudah dilupakan dan sulit dimiliki. Seperti ungkapanSaya mendengar, maka saya lupa; Saya melihat, maka saya tahu; Saya berbuat, maka saya mengerti
Pembelajaran matematika akan lebih bermakna dan menarik bagi siswa jika guru dapat menghadirkan masalah-masalah kontekstual dan realistik, yaitu masalah-masalah yang sudah dikenal, dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sekalipun matematika sudah kontekstual, namun masih dianggap siswa sebagai mata pelajaran yang tidak menyenangkan atau sulit untuk dipahami. Dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang membuat matematika menjadi ilmu yang disenangi dan mudah dipahami. Selain penggunaan metode yang tepat juga diperlukan  pengembangan pada media pembelajaranya.
Sanaky (2009: 6-7, dalam Sundayana 2013: 9) menyebut bahwa media pembelajaran merangsang siswa untuk belajar dengan cara :
1.     Mengahadirkan objek sebenarnya.
2.     Membuat duplikasi dari objek sebenarnya.
3.     Membuat konsep abstrak ke konsep konkrit.
4.     Memberi kesamaan persepsi.
5.     Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak.
6.     Menyajikan ulang informasi secara konsisten.
7.     Memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai dan menarik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan masuknya teknologi informasi khususnya komputer telah banyak merubah tatanan dan peran pendidikan. Sebagai contoh dahulunya guru merupakan sumber informasi yang utama bagi siswa dengan hadirnya komputer melalui jaringan internet telah membuat guru bukanlah satu-satunya sumber informasitapi infomasi dapat diakses dari komputer melalui jaringan internetnya, proses belajar mengajar yang disampaikan secara klasikal dengan metode ceramahyang membosankan tapi dengan hadirnya teknologi komputer menyebabkan pembelajarandapat dilakukan secara individualdan menyenangkan. Masih banyak lagi hal yang mengalami perubahan mendasar dengan hadirnya teknologi komputer ini.
Masuknya komputer dalam proses belajar, melahirkan suasana yang menyenangkan karena peserta didik dapat mengendalikan kecepatan belajar sesuai dengan kemampuannya. Lalu gambar dan suara yang muncul membuat anak tidak cepat bosan, sebaliknya justru merangsang untuk mengetahui lebih jauh lagi. Dengan desain program pembelajaran yang menarik diharapkan siswa menjadi tekun, sehingga diharapkan menjadi lebih unggul di bidangnya, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih mampu melihat persoalan dari segi lain, kini dan masa datang.
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan dalam pengembangan media pembelajaran diantaranya konsep e-learning. Peserta didik dalam belajar matematika tidak hanya bergantung pada pengetahuan yang diajarkan, tetapi juga bergantung pada proses pengetahuan tersebut diajarkan, atau cara peserta didik itu belajar.  Proses pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga komponen utama pembelajaran, yaitu peserta didik, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Ketiga prasyarat tersebut pada akhirnya bermuara pada proses dan model pembelajaran.
Pembelajaran matematika harus dikemas semenarik mungkin, teknologi informasi atau media computer, tentunya menjadi alternative wajib yang harus dikuasai oleh para calon guru matematika, sehingga dalam pembelajarannya tidak terkesan monoton dan membosankan.

A.    TIK dan Pembelajaran Matematika
Pemahaman mengenai teknologi dalam konteks pembelajaran di kelas adalah sebagai alat atau sarana yang digunakan untuk melakukan perbaikan/ penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa menjadi lebih otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar siswa .
Tujuan utama penggunaan teknologi ini adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pembelajaran. TIK yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dapat berupa komputer, LAN (local area network), WAN (wide area network), internet, intranet, satelit, TV, CD ROM, dan sebagainya. Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan motivasi, prestasi dan kecakapan akademik peserta didik serta pengurangan biaya, waktu, dan tenaga untuk proses pembelajaran.
Bagian pokok computer yaitu hardware dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan teknologi yang berupa fisik. Cirinya yang paling mudah adalah terlihat dan bisa disentuh. Sedangkan software atau perangkat lunak adalah sistem yang dapat menjalankan atau yang berjalan dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating system (OS), aplikasi, ataupun konten.
Terjadi pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: dari ‘ruang kelas’ ke ‘di mana saja’, dari ‘waktu siklus’ ke ‘waktu nyata’, dari ‘kertas’ ke ‘on line’, dan dari ‘fasilitas fisik’ ke ‘fasilitas jaringan kerja’. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka, tetapi dapat juga dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, sms, dan e-mail. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula, siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui
Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan mendasar terhadap peran guru: dari informasi ke transformasi.
Sebagai seorang professional, guru memiliki lima tugas pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil pembelajaran, serta melakukan bimbingan dan konseling. TIK tentunya dapat berperan pada kelima tugas pokok tersebut. Dalam pembelajaran matematika yang paling penting ditekankan adalah ketrampilan dalam proses berpikir. Siswa dilatih untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, dan konsisten. Untuk membantu dalam proses berpikir tersebut, gambar dan atau animasi dapat digunakan.
TIK dapat berperan di sini. Dalam perencanaan pembelajaran guru dapat memperkaya materi yang akan disampaikan dengan mengambil beberapa contoh kontekstual yang ada di dunia maya dengan bantuan internet. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, komputer dapat digunakan sebagai media. Pembelajaran matematika yang selama ini dianggap sangat ‘menakutkan’ tidak perlu terjadi karena prosesnya diberikan secara menarik dan menyenangkan oleh guru mata pelajaran tersebut.

B.    Integrasi TIK – Pembelajaran Matematika
Dengan TIK dapat diciptakan lingkungan belajar yang inovatif, sehingga merangsang peserta didik untuk berpikir dan berkreasi untuk memecahkan masalah. Kaitannya dengan pembelajaran matematika, guru (calon guru) hendaknya dapat menguasai perangkat lunak yang mendukung bidang matematika seperti MS Word, MS PowerPoint, MS Exel atau program aplikasi lainnya. Hal ini dimaksudkan para pendidik matematika dapat menyiapkan sendiri bahan pembelajaran berbasis komputer.
.
C.    Manfaat pembelajaran matematika dengan TIK
  1. Pembelajaran matematika berbasis TIK lebih inovatif
Paradigma pembelajaran matematika yang terbiasa dengan angka, rumus, PR, dan latihan soal yang menjemukan tentu harus diubah menjadi pembelajaran matematika membuat fun dan enjoy. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan multimedia dalam menyampaikan materi yang diselingi berbagai hal unik dari media yang ada. Sebagai contohnya adalah ketika kita ingin menjelaskan materi tentang peluang. Dengan bantuan laptop dan LCD kita bisa menampilkan intermezzo gambar tiga kaos dan dua celana dengan warna yang berbeda dan siswa bisa diajak berpikir tentang berapa kombinasi yang mungkin untuk memakai kostum tersebut. Jadi dengan adanya teknologi pembelajaran matematika lebih inovatif dan membuat siswa mampu memanifestasikan dalam dunia real yang tak terbatas pada symbol matematika semata.
  1. Pembelajaran audio visual lebih efektif
Matematika yang didominasi dengan angka, rumus, bagan, dan grafik sering membuat siswa sulit menerima materi yang disampaikan guru. Tetapi hal ini bisa disiasati jika guru mampu memberi warna yang berbeda dalam penyampainnya, baik sajian audio maupun visualnya. Disinilah peran kecanggihan teknologi yang dapat membantu pembelajaran matematika lebih cepat dipahami oleh siswa. Hal ini bisa diterapkan di kelas untuk menjelaskan materi disertai gambar atau grafik yang bisa dibuat secara langsung lewat program tertentu diiringi sound atau musik yang bisa bermanfaat bagi siwa dalam menyerap materi yang disampaikan.
  1. Siswa lebih tertarik
Pembelajaran matematika dengan bantuan TIK akan membuat siswa lebih tertarik dalam mendalami materi maupun hal-hal lain terkait dengan materi yang dimpaikan. Para siswa tentu tidak akan jenuh dengan buku sumber dari guru semata, tetapi bisa menggali secara luas dari media internet. Dimana kita tahu bahwa di internet tentunya memberikan berjuta-juta informasi tentang matematika serta aplikasinya dalam berbagai bidang kehidupan baik agama, social, ekonomi, politik, budaya, dan lain sebagainya.
  1. Matematika tidak terkesan menjenuhkan
Penggunaan TIK sebagai media pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian materi pembelajaran, tetapi sebagai alat bantu untuk memudahkan sejumlah pekerjaan yang menggunakan matematika dalam menyelesaikan permasalahannya. Banyak program komputer yang bisa menunjang proses pembelajaran matematika seperti :
a.      SPSS untuk memudahkan dalam statistika,
b.     Mathlab dalam pembuatan grafik trigonometri, maupun program lain yang berkaitan dengan materi matematika.
c.     Sage yang merupakan singkatan dari System for Algebra and Geometry Experimentation. Ini merupakan salah satu software yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan matematika, terutama dalam hal aljabar, kombinatorik, matematika numerik, teori bilangan, dan kalkulus,
d.     Magma, dikembangkan oleh Computational Algebra Group, School of Mathematics anda Statistics dan University of Sydney. Ini adalah program komputer yang dirancang untuk memecahkan masalah dalam aljabar, teori bilangan, geometri dan kombinatorik.
e.     SpeQ Mathematics, salah satu software aplikasi Matematika yang cukup lama. Dikembangkan oleh Jos de Jong dan dapat dijalankan pada OS Windows 7, XP dan Vista. SpeQ  Mathematics ini mendukung hampir semua jenis perhitungan matematika seperti fungsi, konstanta, maupun unit. Beberapa fitur utamanya adalah Kalkulasi ekspresi dengan perhitungan aritmatika, logika, kondisional, serta operasi bitwise. Ditambah lebih dari 60 aritmatika, fungsi analisis, hiperbola, bilangan kompleks, integral, probabilitas, logika, sistem bilangan, statistika, maupun trigonometri.
f.      Wingeom atau FX Draw untuk menggambar bangun-bangun geometri.
g.     Math Quiz Creator
h.     GeoGebra adalah software matematika dinamis yang menggabungkan geometri, aljabar, dan kalkulus.
i.       Software rumus matematika.
j.       Millies's Math House.
k.     Mari Belajar Plus Minus (berhitung).
l.       Dan lai-lain
Program latihan dan praktik bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas. Program ini menyajikan masalah, dan siswa merespons dengan cara memilih di antara respons-respons yang tersedia. Program latihan dan praktik ini digunakan dalam pembelajaran dengan asumsi bahwa suatu konsep, aturan atau kaidah atau prosedur telah diajarkan kepada siswa. Program ini menuntun siswa dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan kemahiran menggunakan keterampilan, namun harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dan kebutuhan pembelajaran. Program latihan dan praktik ini dapat digunakan secara berulang-ulang demi untuk pengembangan keterampilan, mengingat atau menghafal fakta. Hal semacam ini yang dapat memberikan penguatan (reinforcement) kepada siswa secara konstan sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
  1. Menguji kreatifitas guru dalam pembelajaran matematika
Manfaat terpenting yang diperoleh dari pembelajaran matematika berbasis TIK adalah para guru matematika akan semakin kreatif dalam mengemas dan menyajikan matematika menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi para siswanya. Dan hal inilah yang menjadi PR besar bagi kita selaku mahasiswa pendidikan matematika untuk memulai menekuninya dengan high spirit agar kelak memiliki soft skill dalam pembelajan matematika.

D.    Kelebihan/keuntungan dan Kelemahan penggunaan TIK
Berikut ini adalah beberapa keuntungan pembelajaran matematika berbasis TIK  yang dapat diperoleh bagi tenaga pengajar :
  1. Mendorong pengajar mengakses sumber-sumber pelajaran yang up-to-date, memungkinkan pengajar mengkomunikasikan gagasan-gagasannya dalam cakupan wilayah yang lebih luas.
  2. Para pengajar matematika dapat menyiapkan sendiri bahan pembelajaran berbasis komputer
  3. Pengajar dapat meningkatkan minat siswa terhadap matematika sehingga dapat meningkatkan daya matematika mereka.
  4. Pembelajaran dengan menggunakan media komputer dapat memudahkan guru dalam penyampaian pelajaran
  5. Dengan bantuan beberapa perangkat lunak beberapa konsep matematika diterangkan dan bukti-bukti matematika dapat disajikan dengan lebih menarik.

Berikut ini adalah beberapa keuntungan pembelajaran matematika berbasis TIK  yang dapat diperoleh bagi peserta didik :
  1. Membangun interaksi ketika peserta didik melakukan diskusi secara on line khususnya dalam pelajaran matematika.
  2. Peserta didik dapat mengulang materi pelajaran yang sulit berkali-kali, sampai pemahaman diperoleh.
  3. Peserta didik dapat belajar lebih inovatif dan kreatif.
  4. Mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab terhadap belajarnya dan membangun self-knowledge dan self-confidence.
  5. Dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami konsep matematika.
  6. Meningkatkan motivasi peserta didik terhadap pelajaran matematika serta dapat meningkatkan efektivitas pendidikan dengan penyeleseian persoalan yang cepat dan akurat

Kelemahan pembelajaran matematika berbasis TIK adalah:
  1. Kurangnya pemahaman/pengetahuan guru tentang TIK akan mempersulit pembuatan media pembelajaran berbasis TIK.
  2. Butuh keahlian khusus agar dapat menggoprasikankannya.
  3. Software-software yang mendukung pelajaran matematika belum memadai.
  4. Masih kurang sarana dan prasarana yang mendukung sehingga tidak semuanya dapat diterapkan.
  5. Komputer cendrung mengisolasi.
  6. Komputer cendrung membuat orang fasif  secara fisik.

Kita memerlukan SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dengan dukungan dan pemahaman tentang TIK yang memadai. Demikian halnya diperlukan pendidik matematika yang mampu memanfaatkan TIK pada pembelajarannya untuk menunjang tercapainya daya matematika bagi peserta didik. Dapat dimanfaatkan oleh guru matematika sebagai media pembelajaran untuk menyusun/memetakan konsep pembelajaran selama satu tahun yang akan diajarkan kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi menarik dan mudah dipahami siswa. Memberikan satu alternatif pemecahan masalah kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika.


DAFTAR PUSTAKA

Ruseffendi, E.T. (1997). Pendidikan Matematika 3, modul 1-5. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sundayana, Rostina. (2013). Media Pembelajaran Matematika. Cetakan pertama. Bandung : Alfabeta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar